Mengingatmu


Oleh : Parlin Siagian dan Filah Oesman Mengingatmu serupa detak di nadiku, tak pernah berhenti selama jiwa masih di dalam raga Sesuatu gugur di halaman waktu lebur menatapmu hilang dalam genggaman Merapal namamu dalam untaian doa yang menjuntai ke angkasa, merindumu dengan jutaan nelangsa di dada dan masih bersimpuh di ruang kasih sendu Ketabahan takdir…Read more Mengingatmu

Senja Terakhir Kita


Satu hari berlalu tanpa bayang dirimu Menafikan rindumu kutelan pahit yang kurasakan Melangkahkan kakiku menjauhimu sampai akhir waktu Disetapak jalan ini kueja namamu kelu kutafsirkan air matamu Dan hujan pun turun Inginku menari bersama rinai hujan ini Kubiarkan kata demi kata tertulis dikertas kusam ini Terbelenggu oleh peluk nisbimu Tak ada lagi kata yang bisa…Read more Senja Terakhir Kita

Jemarimu Untuk Kugenggam


Kututup mimpiku tentang kamu Entah kapan akan kubuka lagi lembaran buku ini Menulis tentang air matamu adalah hal yang terindah Menyeka noda dikakimu dengan lukaku Menepi ku disudut kota ini Tak sanggup kutengadahkan lagi wajahku kelangit Lidah kelu mengucap namamu Jemari yang coba kuraih menepis asaku Hamparan rerumputan kubelai dengan lembut Walau kuterjatuh tak ku…Read more Jemarimu Untuk Kugenggam

Celoteh Jejaka Pandir


Puan, temani aku duduk disini sebentar Bersama langit bersama bintang bersama bulan Puan, sudilah kiranya kamu duduk disampingku Kita bercerita tentang hari yang aku lalui dan hari yang kamu lalui Puan, dengarkan dawai-dawai gitarku Tentang asmaraku kepadamu Puan, aku tahu,, Namun aku biarkan kamu berlalu dihadapanku Puan, adakah secarik kertas untukku Berikan aku pena itu,,cukup…Read more Celoteh Jejaka Pandir

Di Telaga Air Matamu


Kurenangi air mata ini Kuberlalu sambil terdiam Tanpa kata tanpa ucap apapun Hanya lambaian tangan yang sanggup kuberikan Menjelangi hari kutelusuri hijabmu Terlalu buta untuk melihat Terlalu tuli untuk mendengar Terlalu bisu untuk berucap Awan malam ini temanku sejak hari itu berlalu Mendudukanku dalam angan ditemani tembang tentang kamu Merindumu dipenghujung hari Kutelanjangi kamu dikertas…Read more Di Telaga Air Matamu

Ketika Tatapanku dan Tatapanmu Menyatu


Aku mengenalmu dari sejak kumelihat indahnya sudut matamu Aku mengenalmu dari sejak kuhirup wanginya aroma tubuhmu Aku mengenalmu dari sejak kuterlingkuh dalam senyummu Aku mengenalmu dalam jiwa yang tak dapat terwakili oleh kata-kata Namun kutetap menulis tentang kamu Kutulis kamu dengan tinta yang terang Kupahat cinta darimu di titian awan Kulukiskan indahnya gemulai tarimu dipermukaan…Read more Ketika Tatapanku dan Tatapanmu Menyatu

Jelang Kehadiranmu


Demi indahnya sudut senyummu yang coba kuraih Kulalui jalan setapak ini sekali lagi Dan kali ini kututup mataku dalam perjalanan Jalan setapak ini sudah menjadi bagian dari helaan nafasku Kutanyakan kembali kepada telaga nestapa dihadapanku Sudikah kiranya kurenangi kamu Permukaan air yang begitu tenang kulihat lagi bayang wajahmu Menghanyutkan nelangsaku ketepian Kupu-kupu damai menari dihadapanku…Read more Jelang Kehadiranmu

Jejak Rindu yang Kulalui


Rintik hujan ini sejenuh benakku Tiada angin yang menyertai Hingga tiada lagi yang sampaikan rinduku Terlingkupku dalam angan tentang kamu Romansa kembali menggelayut diawan kelabu Untuk menatap pun aku tak lagi mampu Apalagi menyambut lembutnya jemarimu Kubenam rindu ini dalam kalbu Kembali kunyalakan pemantik bara cinta Agar kamu tahu bahwa ku kan selalu mencinta Sampai…Read more Jejak Rindu yang Kulalui

Menulis Nafasmu Kekasih


Dalam kesendirian kumencoba menemanimu dalam kata Yang maknanya hanya dapat disentuh oleh rasa Hanyut dalam buaian asmara Kumengenangmu dalam indahnya langit malam Adakah yang aku dan kamu rasa sama Hingga menghela nafaspun menjadi irama Adakah degup jantung ini menari dalam untaian kembang malam Hingga berdetakpun menjadi nada Haruskah kulalui tapak jalan ini lagi Berulang kali…Read more Menulis Nafasmu Kekasih

Masih tentang Kamu


Masih tentang kamu yang mendamba Masih tentang kamu yang memuja Masih tentang kamu yang terbelenggu Masih tentang kamu yang merindu Kasih lihatlah sejenak dalam kesendirianmu purnama itu Begitu lembut begitu indah begitu syahdu Untaian nada yang ditautkan angin menambah pesona malam ini Ingin rasanya waktu berhenti disini Terjamah oleh jemari lembutmu diantara kecupan asmaramu Tersentuh…Read more Masih tentang Kamu